Namaku ada di dalam film..
Ya “Dian di balik Pelangi”
Ini bukan tentangku tapi tentang CITA-CITA , SEMANGAT, dan KEGIGIHAN yang sama dari seorang desainer muda berbakat DIAN PELANGI dan dari seorang perempuan biasa DIANita Tiastuti.
Aku pernah bercita-cita membuat sebuah film yang setidaknya bisa sedikit menginpirasi dan menghibur jutaan manusia di Indonesia. Berawal dari cita-cita aku dan kakaku tersayang “DIANa Caroline”, kami bercita-cita membuat film bersama dimana yang kami punya adalah keberanian, bukan uang milyaran.
Publicist adalah awal profesiku. Berbagai tipe PH dan karakter film aku pegang dan akhirnya banyak kesimpulan yang coba aku ramu menjadi sebuah rumusan sederhana “bagaimana film bisa ditonton banyak orang” ternyata rumusannya adalah TIM YANG SOLID. Percuma ada 1 yang hebat jika Ia tidak menghargai yang lain. Film tidak akan besar jika hanya artisnya yang keren atau hanya karena promosinya yang bagus atau hanya kerena sutradaranya yang beken. NO!!! Semua harus sama rata dan lagi-lagi peran pemimpin diperlukan.
Aku masih belum tau apa-apa tapi aku mencoba menjalani satu demi satu tahap dengan tidak merasa “saya paling pintar seorang diri”. Aku hanya berusaha memakai rumusan yang selama 3 tahun aku pelajari. Rumusan yang mahal sekali harganya namun tidak sungkan untuk bagikan dan rumusan hidup hasil perjalanan hidupku selama kurang lebih 27 tahun.
Ya… semua hal di hidup sama, kita harus bisa menghargai siapapun yang ada disekitar kita karena setiap peran adalah penting, sekalipun itu OB. Belajar melihat secara terbuka bahwa setiap manusia adalah berharga dan tidak mungkin kita menjadi besar dengan seorang diri. Begitupun dengan film, film tidak akan ada artinya jika tanpa suaram jika tanpa gambar, jika tanpa karakter. Semua adalah satu kesatuan..
Singkat cerita… Akhirnya muncullah judul “DIAN DI BALIK PELANGI”. Banyak sekali kendala sampai dengan saat ini, tapi dengan ikhlas dan mencoba menikmati setiap prosesnya. Bukan hanya film ini yanga adalah kado terindah dari Tuhan tapi juga AMERIKA. Tak pernah sedikitpun saya berkeinginan untuk terbang ke negeri yang kata orang adalah NOMER SATU di dunia, tapi minggu besok aku akan terbang kesana membawa cita-citaku DIAN DI BALIK PELANGI untuk direalisasikan bersama tim hebatku.
Aku anak biasa yang tinggal di komplek perumahan BTN, papahku pegawai swasta biasa, mamahku ibu rumah tangga, dan hidup kami sangat sederhana namun 1 hal yang selalu kami ingat “bahwa kami selalu ingat Tuhan disetiap detik di nafas kami”itu adalah kebahagian terbesar yang bisa kami rasakan setiap detiknya.
Bahagia bukan karena jalan-jalan ke luar negeri, beli barang-barang branded, atau punya mobil mewah. Bahagia adalah saat kamu tahu bahwa orangtuamu tak pernah lupa mendoakan mu… Uang milyaran untuk buat film ? Aku tidak punya, tapi Tuhan membuatku mampu meraihnya..
Aku tidak pernah bermimpi menginjakan kaki di Amerika tapi apa ? Tuhan menjadikan nyata meski harus melewati berbagai rintangan. Aku tidak pernah takut akan apapun,dan aku tidak pernah takut untuk memiliki cita-cita yang besar karena aku tau setiap kita punya sekenario yang terbaik dari Tuhan dan doa orang tua adalah bentuk keyakinanku.
Tinggal beberapa hari lagi shooting akan dimulai, aku akan share para pemain segera. Dan aku akan selalu update kegiatanku mengerjakan film perdanaku yang berada di bawah naungan PT DIAN CITRA PANORAMA – DIAN COMMUNICATIONS.
Saling mendoakan selalu teman..
Jangan pernah takut, jangan pernah cemas, Tuhan selalu memberikan jalan cerita yang sempurna untuk setiap kita.
Semoga filmku ini dapat mengisi ruang di hati teman-teman semua dan ijinkan aku berbangga diri meski aku hanya seorang perempuan biasa….
Setiap ending semua tergantung kita………
Salam,
Dian