Manager Artis

Saya Dian..

Semua bermula dari jurusan Komunikasi Humas yang saya pilih untuk melanjutkan D3 saya. Hingga akhirnya singkat cerita saya mengambil studi kasus “personal publicist” sebagai bahan skripsi saya. Hingga akhirnya hampir 8 tahun saya berkecimpung di dunia publicist movie dan hinga sekarang.

Namun 3 tahun belakang ada yang berbeda. Saya dipercaya oleh teman saya Ibnu Jamil dan Olivia Jensen untuk handle pekerjaan mereka (re : menjadi menager). Dan tidak terasa 3 tahun hampir berlalu dan sekarang bukan hanya Ibnu Jamil dan Olivia Jensen, tapi ada juga Dhini Aminarti, Tika Bravani, Dimas Seto, dan Dimas Aditya. Nama-nama yang sudah tidak asing lagi. Bersyukur sekali saya langsung menjadi manager artis-artis yang sudah dikenal dan plusnya lagi adalah semua artis saya memiliki good attitude.

Sejalan waktu saya terus berlajar dan belajar. Hampir semua teori dalam kuliah saya praktekkan dalam perkerjaan saya sekarang ini. Dan pada intinya manager adalah seseorang yang bisa dipercaya, bisa diajak kerjasama, bisa memegang komitmen, dan terutama bisa mengerti apa yang diinginkan artisnya – kliennya – dan semua pihak yang terlibat.

Saya sering ditanya tentang “gimana caranya jadi manager?” Kalau saya boleh jawab semua butuh proses, saya harus mengenal secara pertemanan terlebih dahulu, tahu bagaimana karakter mereka, dan paling penting kita bisa berkomunikasi dengan baik. Intinya setiap kita pasti punta keinginan dan target hidup, begitpun dengan artis. Dan fungsi manager adalah membantu dan bekerjasama meraih apa yang diharapkan oleh sang artis. Komunikasi yang dua arah, tidak memaksakan, tidak berat sebelah, saling percaya, dan menerima kekurangan masing-masing adalah kuncinya.

Dan yang terakhir adalah mencari rezeki adalah jodoh-jodohan. Belum tentu artis yang sudah banyak job saat dipegang oleh saya menjadi lebih banyak lagi jobnya. Itu belum tentu, karena disemua aspek kehidupan ada faktor XXX (re: takdir/nasib/keberuntungan) yang kita semua tidak bisa membacanya. Percaya atau tidak hubungan manager artis bagi saya seperti “bercinta” saya sebagai manager harus menjadi orang yang paling tahu dan paling terdepan untuk menjadi seseorang yang diandalkan.

Ternyata berat juga ya tanggung jawabnya, hehe. Saya sendiri baru sadar. Tapi itulah hidup, saya sangat menikmati setiap hal yang saya kerjakan. Bertemu dengan banyak orang, mendatangi berbagai macam acara, hp standby 24 jam, tampil prima setiap saat, harus pandau menjaga emosi, harus bisa menempatkan diri, dan satu hal yang gak kalah penting “siap menjadi BABU untuk artis kita, tidak malu untuk membawakan tas, sepatu, atau perlengkapan mereka”. Karena pekerjaan manager artis adalah pekerjaan jasa + marketing yang harus bisa membuat artis dan semua pihak happy.

Dan sampai detik ini saya masih belajar dan menikmati semua prosesnya. Berharap saya dan artis saya selalu diberi kesahatan sehingga bisa terus bekerja bersama, meraih mimpi bersama, berjuang bersama, dan selalu bahagia bersama.

Dan terakhir… Image bisa dibentuk dengan banyak hal, terutama media dan soscial media. Tp pada akhirnya etosnkerja dan attitude yang baik adalah modal dasar disamping dengan talenta yang masing-masing artis miliki. Semua bisa dibuat namun tidak bisa untuk hal “kepribadian”.

“Kita yang memilih apa yang membuat kita bahagia tp kita tidak bisa memilih untuk tetap berada dititik yang sama dari hari keharinya.” So kita harus selalu siap hati dan mental untuk apapun yang terjadi. Dan tetap menikmati setiap peran kita masing-masing dalam kehidupan ini.
I’m so proud of myself..

Love, Dian

1 Comment

Filed under Uncategorized

Saya Belum Siap

Lama gak cerita di blog ini. Jalan hidup saya lagi mumet banget, seperti benang kusut yang sulit untuk terlerai. Rasa hampa sudah pada tahapnya, tak ada lagi airmata dan tak ada lagi tawa yang paling bahagia. Semua berasa sama, apakah ini tanda saya belum siap naik satu tangga lagi di tahun ini ?

Mungkin mimpi saya terlalu banyak, mungkin saya terlalu mempush diri saya, dan mungkin saya terlalu peduli dengan yang ada diluar sana. Sedangkan diri ini menjadi rentan, menjadi lemah, dan menjadi cepat lelah.

Ini hanya curhatan saja… Dan saat saya mengetik ini, saya lagi benar-benar lelah. Tapi salah satu program TV malam ini mengelitik saya sampai akhirnya menenteslan airmata. Tuhan punya banyak cara untuk kembali membuat saya mengangis penuh makna.

Siap ? Setiap kita mungkin tidak akan siap jika tidak dipaksa untuk siap. Mungkin ini yang sesang saya jalani. Bukan mempush diri, tapi meyakinkan diri bahwa mereka bisa kenapa saya tidak. Yah lagi-lagi mereka diluar sana mungkin cerita hidupnya adalah sekolah gratis yang bisa saya dapatkan untuk setiap saya naik tingkat. Mungkin dari program TV, dari curhatan sahabat, dan atau dari cerita-cerita di media.

Terakhir..

Saya sadar, Tuhan membuat saya sekuat dan setangguh sekarang. Ini bukan masalah kuat atau tidak atau mungkin besar atau kecil. Ini masalah ikhlas atau tidak. 

Kali ini “saya masih ikhlas”

Leave a comment

Filed under Uncategorized

Publicist ? What is Publicist ?

Publicist ?!What is Publicist ??

Malam ini melakukan sedikit sharing dengan salah seorang bapak yang dalam tahap mengivestasikan uangnya ke bisnis film dan pas sekali kami bertemu di dlm sebuah bioskop.

Singkat cerita Bapak tsb memberikan sebuah pernyataan yg akhirnya membuat saya menjelaskan begitu detail mengenai apa seh publicist itu..

Bapak : “oh. Mba publicist yg tugasnya buat press con, undang media yaa..”

Saya : “itu salah satu dari beribu kerjaan PUBLICIST pak…”

Bapak :”Jai publicist itu apa?”

Saya : “Saya adalah sarajana komuniasi special Public Relations (re : Humas) dimana salah satu dr profesi humas dikenal sebagai PUBLICIST. Dan Publicist itu melakukan semua fungsi PR, dari menulis, lobi, media relations, community relations, dan masih banyak lg (jika dijelasin kelar deh 6 smester di perkuliahan..hehe). Jika diterapin di film ya PUBLICIST itu idealnya “masuk” ke dalam sebuah project film dari sebelum naskah itu dibuat. Dimana pekerjaan awal seorang PUBLICIST dimulai dari research, penelitian mengenai tema film atau film apa yang memang harus dibuat (hanya memberikan masukan dengan basic data yg dimiliki) dari situlah akan mulai melakukan 1)mapping u kemungkinan kerjasama dengan pihak2 terkait seperti sponsor dll (re: membantu mencari sponsor dan akhirnya membuat konsep-konsep program/kampanye yg tepat dibuat dan dikerjasamakan oleh pihak sponsor/pihak ke tiga), 2) Membuat strategi kampanyte dr soft promotions sampai dengan tahap hard promotions, gak bernti sampai disitu 3) stragtegi dr online promotions (semua social media) pun diperhitungkan dan dibuatkan program sendiri, sapai dengan 4) Membuat jadwal mengenai segala berita yg ingin dibuat dan disebar (media partner pun masuk dalam list kerjaan publicist), dan akhirnya 5) semua kegiatan-kegiatan dari gala premiere, press conference, dan semua event pun merupakan tanggung jawab seorg PUBLICIST. So singkatnya PUBLICIST itu menyatukan segala pihak dr PH, Sponsor, komunitas film, pihak bioskop, dan sampai “calon penonton” untuk bisa membuild awareness mereka thdp film yg dibuat. 

Tapi pada dasarnya semua list pekerjaan itu harus sepenuhnya di support oleh PH (yang punya film) dimana akhirnya program yg bagus hanyalah menjadi sebuah program jika tdk disupport oleh yg punya film. So, gmna akhirnya seorang PUBLICIST tdk hanya membuat press con atau menaikan sebuah berita tp bagaimana akhirnya semua tim / pihak yg terlibat dalam kesuksesn film dapat disinergikan.

   Dan balik lagi jumalah penonton bukanlah tanggung jawab publcist, tanggung jawab jumlah penonton adalah tanggung jawab SEMUA Pihak yg terlibat dlm film. Bagaimana PH mebuat film yg bagus, pemain total bkn hanya diacting tp juga mempromokan filmnya, promosi yang bagus, semua tim yg solid. Penonton tdk ada yg bs menjamin, tp tdk ada salahnya jika semua sisi dari pembuatan film tersebut dilakuakn dengan maksimal (semua sisi) dan risiko jumlah penonton rendah akan dapat diminimalisir risikonya.

Sudah hampir sama tanggung jawabnya sama peran produser, malah kadang dibeberapa PH banyak produser yg tdk melakukan fungsi sebagaimana mestinya.

Itulah pekerjaan saya #publicist ☺️☺️☺️

Bahagia dan bangga bs kenal dengan profesi yang langka ini. Puji Tuhan💕

Bapak : “banyak banget ya kerjaan mba…hehe”

Leave a comment

Filed under Film, Tulisan Dyan